Peralihan antara musim hujan dengan kemarau, atau bisa disebut musim pancaroba, menciptakan potensi lingkungan yang ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak. Peningkatan populasi nyamuk ini menyebabkan tersebarnya risiko penularan penyakit berupa Demam Berdarah.
Menindaklanjuti masalah ini, pemerintah terus berupaya dan bergerak melalui: PE (Penyelidikan Epidemiologi), Fogging, dan 3M (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang bekas).
Begitupun yang telah Pemerintah Desa Karangnangka upayakan sejak beberapa minggu belakangan ini.
Permasalahan ini tentu menjadi sorotan bagi Mahasiswa KKN Unsoed, untuk turut memberikan langkah solutif. Langkah solutif tersebut ditemukan dengan alat Inovasi sederhana berupa Ovitrap, perangkap nyamuk.
"Tentu pembuatan ovitrap ini sangat sederhana dan mudah untuk ditiru karena alat serta bahan yang digunakan sangat terjangkau, seperti: botol bekas 1 liter, gula, ragi, kantong plastik hitam", ungkap Nadin selaku Mahasiswa KKN Unsoed penanggungjawab Bidang Kesehatan.
Rabu (24/07/2024), Tim KKN Unsoed memberikan demonstrasi pembuatan ovitrap, yang sebelumnya juga di isi dengan materi sosialisasi PHBS dalam berumah tangga. Peserta yang merupakan ibu-ibu PKK terlihat bersemangat untuk bertanya serta mempraktikkan cara membuatnya.
"Pertama, potong botol menjadi 3 bagian. Kemudian, botol paling bawah, kita isi dengan campuran 4 sdt gula pasir/merah dan air hangat. Lalu, tambahkan 1 sdt ragi ke larutan, tanpa diaduk. Masukkan bagian atas botol dalam posisi terbalik. Terakhir, beri lakban dan plastik hitam untuk menutup botol", ujar Nadin.
Yuk ikut membuat Ovitrap untuk sama-sama menjaga kebersihan lingkungan kita! Ikuti kegiatan Tim KKN Unsoed lainnya, dengan follow Instagram @kkn.karangnangka2024
Peralihan antara musim hujan dengan kemarau, atau bisa disebut musim pancaroba, menciptakan potensi lingkungan yang ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak. Peningkatan populasi nyamuk ini menyebabkan tersebarnya risiko penularan penyakit berupa Demam Berdarah.
Menindaklanjuti masalah ini, pemerintah terus berupaya dan bergerak melalui: PE (Penyelidikan Epidemiologi), Fogging, dan 3M (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang bekas).
Begitupun yang telah Pemerintah Desa Karangnangka upayakan sejak beberapa minggu belakangan ini.
Permasalahan ini tentu menjadi sorotan bagi Mahasiswa KKN Unsoed, untuk turut memberikan langkah solutif. Langkah solutif tersebut ditemukan dengan alat Inovasi sederhana berupa Ovitrap, perangkap nyamuk.
"Tentu pembuatan ovitrap ini sangat sederhana dan mudah untuk ditiru karena alat serta bahan yang digunakan sangat terjangkau, seperti: botol bekas 1 liter, gula, ragi, kantong plastik hitam", ungkap Nadin selaku Mahasiswa KKN Unsoed penanggungjawab Bidang Kesehatan.
Rabu (24/07/2024), Tim KKN Unsoed memberikan demonstrasi pembuatan ovitrap, yang sebelumnya juga di isi dengan materi sosialisasi PHBS dalam berumah tangga. Peserta yang merupakan ibu-ibu PKK terlihat bersemangat untuk bertanya serta mempraktikkan cara membuatnya.
"Pertama, potong botol menjadi 3 bagian. Kemudian, botol paling bawah, kita isi dengan campuran 4 sdt gula pasir/merah dan air hangat. Lalu, tambahkan 1 sdt ragi ke larutan, tanpa diaduk. Masukkan bagian atas botol dalam posisi terbalik. Terakhir, beri lakban dan plastik hitam untuk menutup botol", ujar Nadin.
Yuk ikut membuat Ovitrap untuk sama-sama menjaga kebersihan lingkungan kita! Ikuti kegiatan Tim KKN Unsoed lainnya, dengan follow Instagram @kkn.karangnangka2024